Menelusuri Toleransi Beragama dalam Al-Qur'an: Analisis Metode Double Movement Fazlur Rahman
Keywords:
The Qur'an, Religious Tolerance, Double Movement, Fazlur RahmanAbstract
Abstrak
Penelitian ini dilarbelakangi oleh banyaknya permaslahan toleransi beragama disebabkan karena menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an secara parsial tanpa melihat kondisi sosio-historis ayat tersebut dan konteks yang terjadi saat ayat tersebut diturnkan, sehingga penafsiran yang demikian dapat menimbulkan prilaku yang anarkis. Artikel ini bertujuan untuk menafsirkan ayat-ayat dalam QS. al-Mumtahanah [60]:8, QS. al-Hujurat [49]:13, dan QS. al-Kāfirūn [109]: 1-6 dengan menngunakan metode double movement Fazlur Rahman untuk mengetahui pesan al-Qur’an melalui teks juga konteks sosio-historis tentang toleransi beragama. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan ilmu tafsir dan metode double movement Fazlur Rahman dalam menganalisa arti dan makna ayat baik makna spesifik maupun makna umum yang terdapat pada QS. al-Mumtahanah [28]:8, QS. al-Hujurat [26]: 13 dan QS. al-Kāfirūn [30]: 1-6. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Islam memberikan ruang gerak yang luas untuk berteman dengan non muslim yang tidak mengusir kita dari negeri dan selama pertemanan tersebut tidak merusak akidah, al-Qur’an juga menjelaskan bahwa perbedaan merupakan sunatullah yang harus dijaga dengan baik. Dalam QS. al-Mumtahanah [60]: 8, QS. al-Hujurat [49]: 13 dan QS. al-Kāfirūn [109]: 1-6 terdapat nilai moral dalam toleransi beragama yaitu: Jalinlah pertemanan kepada siapapun, berlaku adil terhadap siapapun, dewasalah dalam menghadapi perbedaan, dan hidupkan sikap untuk saling menghargai serta menghormati segala perbedaan yang ada. Jadikan perbedaan sebagai jalan untuk membangun kesatuan.
Kata Kunci: Al-Qur’an, Toleransi Beragama, Double Movement, Fazlur Rahman
Abstract
This research is motivated by the many problems of religious tolerance caused by interpreting the verses of the Qur'an partially without considering the socio-historical conditions of the verses and the context that occurred when the verses were revealed so that such interpretations can lead to unruly behavior. This article aims to interpret the verses in QS. al-Mumtahanah [60]: 8, QS. al-Hujurat [49]: 13, and QS. al-Kāfirūn [109]: 1-6 by using Fazlur Rahman's double movement method to find out the message of the Qur'an through the text and the socio-historical context about religious tolerance. In conducting this research, the author uses the science of interpretation approach and Fazlur Rahman's double movement method to analyze the meaning and significance of the verses and the specific and general meanings contained in QS. al-Mumtahanah [28]: 8, QS. al-Hujurat [26]: 13 and QS. al-Kāfirūn [30]: 1-6. The results of this study indicate that Islam provides ample room to make friends with non-Muslims who do not expel us from the country. As long as friendship does not damage the faith, the Qur'an also explains that differences are a sunnatullah that must be maintained properly. In QS. al-Mumtahanah [60]: 8, QS. al-Hujurat [49]: 13 and QS. al-Kāfirūn [109]: 1-6 There are moral values in religious tolerance, namely: Make friends with anyone, be fair to anyone, be mature in dealing with differences, and live an attitude of mutual respect and respect for all existing differences. Make differences a way to build unity.
Keywords: The Qur'an, Religious Tolerance, Double Movement, Fazlur Rahman