TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM MEMAHAMI HADIS
DOI:
https://doi.org/10.51875/alisnad.v1i1.27Keywords:
Rasulullah SAW, Allah SWT, qawliyah, taqririyah, af’aliyahAbstract
Bagian yang paling rumit dalam memahami hadis ialah segala sesuatu yang dinisbatkan kepada Rasulullah SAW, dalam segala altivitas belaiu seperti perkataan, perbuatan, dan segala keputusan/ketetapannnya dalam statusnya sebagai utusan Allah SWT., sehingga harus perlu kosentrasi yang tinggi untuk memahaminya. Karena ia rasul akhir zaman, berarti aturannya pun untuk sepanjang zaman, padahal kenyataannya dalam sejarah ia hidup pada waktu tertentu dan zaman tertentu pula. Maka sudah seharusnya pula memahami hadis, tidak hanya melalui pendekatan tekstual ansich apabila menginginkan agar hadis senantiasa berlaku sepanjang zaman dan dimanapun tempat (Salihun li Kulli Zaman wa li Kulli Makan), mengingat problem kehidupan dewasa ini semakin kompleks. Oleh karena itu, perlu dalam memahaminya dilakukan pendekatan secara kontekstual. Hal ini berarti, dalam memahami hadis atau sunnah dengan mengacu pada latar belakang, siatuasi dan kondisi serta kedudukannya ketika hadis atau sunnah tersebut disabdakan (qawliyah), ditetapkan (taqririyah), dilakukan atau disaksiskan (af’aliyah).