AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies https://jurnal.idaqu.ac.id/index.php/al-isnad <p align="justify"><strong><img style="float: left; width: 187px; margin-top: 8px; margin-right: 10px; border: 2px solid #184b80;" src="https://jurnal.idaqu.ac.id/public/site/images/idaqu/cover-vol.1-no.1-tahun-2020.jpg" width="157" height="264" /></strong>AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies Journal is an electronic journal published by the LPPM Daarul Qur'an Institute (IDAQU). The AL ISNAD journal is dedicated to the study of hadith and hadith sciences that focus on and cover the scope of Sanad and Matan Hadith Studies, Hadith Understanding Studies, Hadith Thoughts, Hadith Interdisciplinary Studies: Hadith and Science, Hadith and Digital Space, Hadith and Technology, Hadith and Culture Pop , Hadith and Politics, Hadith and Social Movements, Hadith and Extremism, Hadith and Peacebuilding, and Hadith and Environment. Review processing using the system provided by OJS. Published twice a year, in June and December. The editors accept contributions of articles in Indonesian which contain 2500-5000 words and have never been published by other media. Quote using APA style..</p> Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia en-US AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies 2775-0167 METODE KRITIK HADIS JALÂL AL-DÎN AL-SUYÛṮÎ https://jurnal.idaqu.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/220 <p><em>The main discussion in this study is about al-Suyûṯî’s hadith criticism and the method he used in his hadith criticism. </em><em>The method used in this study is a descriptive-analytical method by searching to libraries data used with the aim of revealing how is the method of criticism of the hadith of Jalal al-Dîn al-Suyûṯî in the context of the steps taken and what are the implications of the criticism of the hadith of al-Suyûṯî, while the data that is criticized and analyzed comes from the book of fatwa al-Suyûṯî entitled al-H̱âwî lî al-Fatâwâ the contents of which are al-Suyûṯî’s critique of hadith, as well as several of al-Suyûṯî’s other works, especially in the field of hadith science.</em><em> The conclusions of this study are: First, in criticizing a hadith al-Suyûṯî takes steps that include his criticism of sanad and matan. Second, al-Suyûṯî’s main method of criticizing a hadith is 1. Strictly criticizing the narrators; 2. Criticizing by comparing matan; 3. Criticizing by analyzing reality and historical facts; 4. Criticizing by basing his criticism on the opinions of another hadith critic; 5. Presenting theories and rules in the science of hadith that support his criticism of hadith. Third, the criticism of the hadith of al-Suyûṯî has implications for the development of the study of hadith criticism in general, so that scholars make his criticisms and opinions as references in their books</em></p> Innaka Kamal Ali Copyright (c) 2023 AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies 2023-06-15 2023-06-15 4 01 1 37 PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM PERSPEKTIF HADIS https://jurnal.idaqu.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/276 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dalam perspektif hadis dalam konteks kekinian. Permasalahan yang diangkat adalah pemahaman terhadap hadis-hadis yang melarang monopoli sumber daya alam serta konteks pemahaman hadis-hadis tersebut dalam era saat ini. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif-analitis dengan menggunakan studi literatur dan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ekonomi Islam mengatur bahwa tidak seluruh jenis harta dapat dimiliki oleh manusia secara bebas. Dalam Islam, sumber daya alam seperti air, rumput, dan api tidak boleh dimonopoli. Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengatur hubungan manusia dengan alam, dan pemahaman terhadap hadis-hadis yang melarang monopoli tersebut penting dalam pengelolaan sumber daya alam. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dalam perspektif hadis memiliki relevansi yang penting dalam memastikan keberlanjutan dan keadilan dalam pengelolaan sumber daya alam. Dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, pendekatan holistik dan terintegrasi diperlukan, melibatkan penegakan hukum yang adil, pengembangan teknologi yang ramah lingkungan, pendidikan masyarakat, serta partisipasi aktif dalam kegiatan konservasi alam.</p> Ulfah Zakiyah Muhammad Ghifari Copyright (c) 2023 AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies 2023-06-15 2023-06-15 4 01 38 51 DIGITALISASI HADIS: MEMBANGUN JEMBATAN ANTARA TRADISI DAN TEKNOLOGI https://jurnal.idaqu.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/277 <p>Artikel ini membahas peran teknologi dalam memfasilitasi aksesibilitas dan keterlibatan umat Muslim dalam mempelajari hadis secara lebih efektif. Dengan adanya platform digital, kini hadis dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi, situs web, dan perangkat seluler. Selain itu, artikel ini juga menyoroti peran teknologi dalam menyebarkan hadis secara global melalui media sosial dan platform online. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (<em>library reseacrh</em>) dengan pendekatan deskrptif-analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa digitalisasi hadis telah memberikan akses yang lebih luas terhadap warisan sunnah Nabi Muhammad SAW, memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengakses, mempelajari, dan memahami hadis melalui platform digital. Digitalisasi juga telah mengubah paradigma dalam penyebaran hadis, dengan memanfaatkan media sosial dan platform online untuk mencapai audiens yang lebih luas. Namun, tantangan seperti keakuratan hadis, pemalsuan, dan kontrol kualitas tetap menjadi fokus perhatian dalam konteks digitalisasi hadis.</p> Ira Nur Azizah Copyright (c) 2023 AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies 2023-06-15 2023-06-15 4 01 52 62 ASAL-USUL PEMAHAMAN TEKSTUAL TERHADAP HADIS NABI https://jurnal.idaqu.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/278 <p>Artikel ini bertujuan menelusuri asal-usul pemahaman tekstual terhadap hadis Nabi. Sumber primer penelitian ini adalah karya para sarjana modernis seperti Khaled Abou El Fadl, Abdullah Saeed, Yusuf al-Qardawi, dan Adis Duderija. Sumber lainnya digunakan untuk mendukung tesis-tesis yang dikembangkan para sarjana tersebut. Peneliti menganalisis dokumen-dokumen tersebut dengan mengkomparasikannya dengan dokumen lain yang relevan. Kesimpulan artikel ini adalah bahwa pemahaman tekstual berakar pada era Nabi Muhammad dan menjadi lebih kompleks ketika muncul kodifikasi hadis dan berkembangnya epistemologi bayani. Ahli hadis memiliki peran penting perkembangan tekstualisme dalam Islam</p> Muhammad Khoirul Huda Copyright (c) 2023 AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies 2023-06-15 2023-06-15 4 01 63 74 HADIS SEBAGAI PRODUK BUDAYA DAN TRADISI ISLAM AWAL https://jurnal.idaqu.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/279 <p>Artikel ini membahas pandangan Ignaz Goldziher mengenai hadis sebagai produk budaya dan hasil dari tradisi Islam awal. Artikel ini bertujuan untuk membahas pandangan Goldziher dan kritik yang dilontarkan terhadap pandangannya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti jurnal, artikel, dan buku. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan Goldziher tentang hadis sebagai produk budaya dan hasil dari tradisi Islam awal memberikan perspektif yang berbeda dalam memahami hadis. Namun, pandangan Goldziher juga menuai kritik dari sejumlah kalangan. Beberapa kritikus berpendapat bahwa pandangan Goldziher terlalu skeptis dan meragukan otentisitas hadis secara berlebihan. Ada juga kritik terhadap ketidakterperhitungan Goldziher terhadap aspek keagamaan, peran wahyu, peran para ahli hadis, dan peran hadis dalam pengembangan hukum Islam. Dalam kesimpulannya, artikel ini menunjukkan bahwa pandangan Ignaz Goldziher mengenai hadis sebagai produk budaya dan hasil dari tradisi Islam awal memberikan perspektif yang berbeda dalam memahami hadis. Namun, pandangan Goldziher juga menuai kritik dari sejumlah kalangan. Oleh karena itu, pandangan Goldziher tetap menjadi topik perdebatan di kalangan para ahli hadis dan orientalis hingga saat ini</p> Zubaidi Nuriyah Safitri Copyright (c) 2023 AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies 2023-06-15 2023-06-15 4 01 75 85 ANALISIS KUALITAS HADIS DALAM KITAB AKHLÂQ LIL BANÂT KARYA UMAR BIN AHMAD BARADJÂ https://jurnal.idaqu.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/280 <p>Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kualitas hadis yang terdapat dalam kitab <em>Akhlâq lil Banât</em>&nbsp;karya Syaikh Umar bin Ahmad Baradjâ, seorang ulama kenamaan Indonesia asal Ampel, Surabaya. Kitab ini merupakan kitab masterpiece tentang pembelajaran akhlak yang tersebar di banyak pesantren di Indonesia. Kitab ini berisi banyak riwayat hadis yang digunakan untuk memperkuat argumen tentang kriteria akhlak perempuan yang baik. Namun, hadis-hadis tersebut tidak dilengkapi dengan runtutan sanadnya, sehingga perlu dikaji kualitasnya. Penulis menggunakan metode penelitian pustaka dengan sumber primer berupa kitab <em>Akhlâq lil Banât</em>&nbsp;jilid pertama dan sumber sekunder berupa kitab induk hadis, jurnal, atau buku yang relevan. Dari hasil penelusuran, ditemukan bahwa dari 24 hadis yang diteliti, 14 hadis berkualitas sahih (58%), 2 hadis berkualitas hasan (9%), dan 8 hadis berkualitas dhaif (32%). Meskipun beberapa sanadnya berkualitas dhaif, namun seluruh matannya dapat diterima (maqbul) dan sumber redaksinya bukan hanya diperoleh dari kitab induk hadis tapi juga dari kitab riwayat lain yang relevan seperti <em>al-Mustadrak ‘ala </em><em><u>S</u></em><em>aẖīẖain, aṯ-</em><em><u>T</u></em><em>abrānī </em>dan <em>al-A</em><em><u>s</u></em><em>bihānī</em>.</p> Atina Rahmawati Copyright (c) 2023 AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies 2023-06-15 2023-06-15 4 01 86 124