MAKNA SOSIAL HADIS DALAM LINGKUNGAN PESANTREN
Studi Etnografi Perspektif James Spradley
Keywords:
Makna Sosial, Lingkungan Pesantren, Etnografi, James Spradley, HadisAbstract
Penelitian ini mengeksplorasi dimensi sosial dari pemaknaan hadis dalam kehidupan pesantren melalui pendekatan etnografi berdasarkan kerangka pemikiran James Spradley. Tujuan utamanya adalah menelusuri cara komunitas pesantren memahami, menghayati, dan menerapkan hadis dalam keseharian mereka. Dengan metode etnografi Spradley yang mencakup analisis domain, taksonomi, komponen, dan tema budaya, penelitian ini menelusuri makna simbolis, nilai-nilai, serta pola interaksi sosial yang terbentuk dari pemahaman terhadap hadis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta dokumentasi di sebuah pesantren modern di wilayah Kabupaten Tangerang. Temuan menunjukkan bahwa hadis tidak semata menjadi pedoman hukum dan moral, tetapi turut membentuk tatanan sosial, relasi otoritas, serta norma-norma yang berlaku dalam kehidupan antara kiai dan santri. Pemaknaan terhadap hadis di lingkungan ini bersifat kontekstual dan sangat dipengaruhi oleh budaya lokal pesantren. Oleh karena itu, hadis menjadi fondasi dalam pembentukan identitas kolektif dan tata kelola sosial di pesantren. Penelitian ini memperkaya kajian hadis dari sudut pandang sosial budaya serta mendorong lahirnya pendekatan lintas disiplin dalam memahami teks keagamaan. Hasilnya turut memperluas wawasan tentang kontribusi hadis dalam membentuk kultur pesantren secara lebih mendalam dan manusiawi.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nabilla Hendriyana, Muhammad Alif

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










