INTERPRETASI SUNNAH GHAIR TASHRĪ’IYYAH MENURUT MŪSĀ SHĀHĪN LĀSHĪN

Authors

  • Hanif Ahmad Ansharullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.51875/alisnad.v3i1.122

Keywords:

Mūsā Shāhīn Lāshīn, Sunnah, Tashrī’iyyah; Tashrī’, Hadis

Abstract

Penelitian ini, difokuskan kepada Interpretasi Mūsā Shāhīn Lāshīn tentang hadis-hadis yang dipandang ghair tashrī’iyyah di dalam Fatḥ al-Mun’im Sharḥ Ṣaḥīḥ Muslim. Pada penelitian ini menyimpulkan bahwa segala aspek Nabi saw. adalah teladan sepenuhnya, baik persoalan dunia maupun persoalan Agama. Artinya semua yang datang dari Nabi saw. bernilai ḥujjah, dan bersifat tashrī’iyyah yang mengikat, termasuk perbuatan mubah Nabi saw. Berkaitan dengan hadis-hadis yang dipandang ghair tashrī’iyyah, dari sample yang penulis ambil dari kitab Fatḥ al-Mun’in bi Sharḥ Ṣaḥīḥ Muslim yaitu hadis yang berkaitan dengan makan dengan tiga jari, hadis tentang mencukur kumis dan membiarkan jenggot, hadis tentang menyemir rambut, hadis tentang cara tidur Nabi, hadis tentang pakaian Nabi, hadis tentang obat-obatan, hadis penyerbukan kurma, semuanya dipandang tashrī’iyyah. Namun, walau semua dipandang tashrī’iyyah, ia tetap mempertimbangkan pemahaman hadis yang proporsional, kontekstual dan moderat dengan menggunakan pendekatan 1) pendekatan tekstual; 2) pendekatan sabab wurud atau historis; 3) sosiologis; 4) antropologis; 5) pendekatan fiqih dan maqasid.

Published

2022-06-12

How to Cite

Ansharullah, H. A. (2022). INTERPRETASI SUNNAH GHAIR TASHRĪ’IYYAH MENURUT MŪSĀ SHĀHĪN LĀSHĪN. AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies, 3(1), 16–30. https://doi.org/10.51875/alisnad.v3i1.122

Issue

Section

Articles